Wednesday, March 23, 2011

Dimarahi orang?



Disakiti orang? Maafkanlah! Ingat Allah, Nabi Muhammad, dan Surga Saudaraku, pernahkah dalam hidup kita merasa disakiti oleh orang lain? Padahal kita sudah berbuat baik kepada orang itu, tetapi justru bukan kebaikan yang kita terima tetapi malah kejahatan... atau perlakuan yang kasar. Jika iya, maka sempatkanlah baca notes ini beberapa saat. Bukan untuk saya, tetapi untuk diri kalian sendiri. Renungkanlah! Mulai sekarang jika ada orang yang menyakiti kita, coba ingatlah tiga hal. InsyaAllah dengan mengingat tiga hal ini, hati kita akan terasa damai dan tidak ada kebencian untuk orang lain. Bahkan tanpa mereka meminta maaf, pasti kita sudah memaafkannya. Siapakah dan apakah tiga hal tersebut? Di bawah ini akan saya jelaskan satu persatu. Mohon kesabaran dalam membacanya. 1. Ingatlah Allah Ya, hal pertama yang harus kita ingat ketika kita disakiti oleh orang lain yaitu sesegera mungkin pikiran dan hati kita harus mengingat Allah. Mengapa demikian? Karena Allah sendiri lah yang mengajarkan kepada kita untuk memaafkan kesalahan, sebesar apapun kesalahan tersebut. Masih bingung? Seperti ini analoginya. Bayangkan diri kita sendiri, coba hitung nikmat dan kebaikan yang Allah berikan kepada kita, apakah sanggup? Sehebat apapun kemampuan orang berhitung, tentu takkan pernah sanggup untuk menghitungnya. Lalu seberapa sering atau seberapa banyak kita bersyukur atas semua nikmat itu? Jangankan bersyukur, malah terkadang kita lupa bahwa semua itu pemberian dari Allah. Kita mengira seolah-olah hal semua hal yang kita dapatkan atas usaha dan kerja keras kita sendiri. Lalu pertanyaannya, apakah ketika kita lupa bersyukur, kemudian Allah berhenti memberikan nikmat dan kebaikan kepada kita. Tentu saja tidak. Allah tetap sabar mengahadapi kita yang zhalim. Allah tetap cukupi semua kebutuhan kita. Betapa Maha Kasih Sayangnya Allah, betapa Maha Sabar Allah, betapa Maha Pengampunnya Allah. Semua kezhaliman kita, Allah balas dengan kasih sayang. Seperti itulah seharusnya kita meniru sifat Allah yang mulia. Ketika kita sudah berbuat baik kepada orang lain, tetapi orang itu tidak berterima kasih atau mungkin kita malah disakiti olehnya, satu hal yang harus kita lakukan. Maafkanlah! Dan teruslah berbuat baik kepadanya. Seperti Allah yang memaafkan diri kita yang sering lupa dan menyakiti-Nya dan Allah tetap berbuat baik kepada kita. Bukankah kita ingin berjumpa dan menatap wajah Allah di surga? Maka jadilah wakil-Nya Allah di muka bumi, tirulah sifat-sifatNya dalam keseharian hidup kita. Jadilah orang yang pengasih (Ar-Rahman), penyayang (Ar-Rahim), penyabar (As-Shobur), dan pemaaf (Al-Affuw). Bacalah dan renungkanlah beberapa bait kalimat yang saya tulis sendiri di bawah ini: Pergilah, lari sejauh mungkin, aku akan tetap menunggumu di sini… Marah, bencilah sesering mungkin, aku akan tetap memaafkanmu di sini… Lupakah, hilangkan namaku secepat mungkin,aku akan tetap mengingatmu dalam doaku disini… Apakah aku seperti orang bodoh? TIDAK!! Karena seperti itulah Allah dengan sabar menghadapiku yang begitu cepat pergi dari-nya dan melupakan-Nya, Tetapi Dia tetap setia menungguku kembali pada-Nya. Aku tidak bodoh, aku hanya ingin meniru sifat-sifatNya yang mulia. 2. Ingatlah Nabi Muhammad Hal kedua yang harus kita ingat ketika kita disakiti orang lain adalah Nabi Muhammad. Beliau juga memberi contoh bagaimana memaafkan kesalahan orang lain. Jika kita merasa menderita karena disakiti orang lain, maka bandingkanlah dengan penderitaan yang diterima oleh Nabi Muhammad. Maka sakit dan penderitaan yang kita rasakan tidak akan pernah sebanding. Betapa seringnya dahulu Nabi Muhammad dikatakan gila, dilempari batu, dihina, dicaci maki, bahkan mau dibunuh oleh orang-orang kafir pada saat itu. Lalu apakah Nabi Muhammad membalas itu semua? TIDAK! Nabi Muhammad memaafkan mereka dan bahkan membalasnya dengan kasih sayang. Nabi Muhammad menjadi orang pertama yang menjenguk pengemis yang telah menghinanya. Nabi Muhammad pun yang dengan sabar dan penuh kasih sayang menyuapi makanan kepada seorang pengemis buta yang selalu mengatakannya gila. Begitu besar penderitaan dan sakit yang dirasakan oleh Nabi Muhammad, tetapi Beliau selalu memaafkan mereka. Lalu bagaimana dengan diri kita? Disakiti orang sedikit saja, langsung marah dan timbul kebencian di dalam hati. Apakah kita tidak malu kepada Nabi Muhammad? Padahal kita mengaku sebagai ummatnya. Maka teladaniah sifat Nabi Muhammad. Bukankah kita juga ingin berjumpa dan menatap wajah Nabi Muhammad kelak di surga? Tidak ada pilihan lain, maka maafkanlah kesalahan orang lain sebagaimana Nabi Muhammad memaafkan kesalahan orang-orang yang berbuat buruk kepadanya. Allahumasholi’ala Muhammad wa’alali Muhammad. Renugkanlah hadits indah di bawah ini: “Rasulullah bersabda: “Maukah aku ceritakan kepadamu tentang sesuatu yang menyebabkan Allah memuliakan kedudukan dan meninggikan derajatmu?” Para sahabat menjawab: “Tentu ya Rasulullah”. Beliau bersabda: “Kamu bersabar kepada orang yang membencimu, memaafkan kepada orang yang berbuat zhalim kepadamu, memberi kepada orang yang memusuhimu, dan menyambungkan orang yang memutuskan tali silaturahhim kepadamu.” (HR. Thabrani) 3. Ingatlah Surga Apakah rahasia Nabi Muhammad sehingga begitu kuat mengahadapi penderitaan ketika dihina dan disakiti oleh orang lain, inilah jawabannya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (‘Ali-Imran: 133-134) Begitu indahnya ayat di atas, menjadi penghibur bagi orang-orang yang sering disakiti. Balasannya tidak tanggung-tanggung yaitu ampunan Allah dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, bagi orang-orang yang mampu menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Jadi mulai sekarang, jika ada diantara kita yang disakiti, maka segera alihkan pikiran dan hati kita kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Maka insyaAllah hati kita kana terasa damai dan tidak ada benci dan dendam sedikitpun kepada orang-orang yang menyakiti kita. InsyaAllah. Sekian notes dari saya, terima kasih sudah menyempatkan untuk membacanya. Mudah-mudahan bisa menjadi pengingat, khususnya bagi diri saya sendiri dan bagi saudaraku semua. Jika ingin di share kepada sahabat yang lain, silakan, tak perlu izin dari saya. Semua kebenaran datangnya dari Allah, dan kesalahan dari saya pribadi. Selamat menjadi wakil-Nya Allah dan ummat Nabi Muhammad yang mempunyai tujuan ke Surga.

Warmest Regard
-Metana Af- Kosan tercinta,
23 Maret 2011
Pukul 07.30

*Tqsm to Metana Af kerana sudi berkongsi notes! :)

No comments:

Post a Comment